Di kesepian malam yang sunyi,bertemankan bulan dan bintang yang indah dipandang kelihatan seorang insan yang termanggu sendirian, tiada temn untuk berbicara, tiada sahabat untuk menemaninya, tiada kenalan untuk membantu mententeramkan jiwanya. Hanyalah linangan air mata yang dapat menggambarkan kesedihan yang dirasainya. Dia baru mengenali apa itu prkataan "kehilangan", dia bru mengenali apa itu mkna 'kehilangan' dan dia baru merasai apa itu 'kehilangan'. Terlalu sukar baginya untuk menerima kehilangan itu, walau beribu kali ia memujuk hatinya supaya ikhlas menerima segala ketentuan Allah buatnya. Seringkali ia terbayang-bayang wajah insan yang tersayang yang telah pergi meninggalkannya, seringkali ia terasa seolah-olah insan itu terlalu dekat dengan nya, malah seringkali juga merasakan bahawa insan itu mengusap-usap belakangnya disaat ia dalam kesakitan,kesedihan dan kesunyian. Terlalu sukar untuk digambarkan perasaannya. Dikala ini, tergambar segala amanat, segala kegembiraan, segala peristiwa yang dilalui bersamanya tidak akan pernah dilupakan olehnya. Bagaikan terngiang-ngiang ucapan terima kasih dari bibirmu diatas kejayaannya, terhidu-hidu bauannya ketika menciumnya,seolah-olah ia ia sntiasa ada disisi..terbayang-bayang kali terakhir menciumnya, sejuk dahinya, terbayang-bayang saat semalaman ia menemaninya dengan aluanan ayat suci sebelum menghantar pemergiannya..terbayang-bayang saat terakhir melihat jasadnya yang kaku, dengan bibirnya seolah-olah menghadiahkan sebuah senyuman padanya, dahinya yang berpeluh rintik-rintik seolah-olah kelihatan seperti dirinya masih bernyawa, wanginya jasadnya sukar digambarkan...setiap kenangan bersamanya tidak akan ia lupakan sampai bila-bila segala-galanya tentang dirinya.
Ohoo... aku kini rindu
Pada satu nama yang berjasa
Tuhan, beri kekuatan
Untuk mendidikku selamanya
Ku pohon restu kasih-Mu
Ampunkanlah ia
Pada satu nama yang berjasa
Tuhan, beri kekuatan
Untuk mendidikku selamanya
Ku pohon restu kasih-Mu
Ampunkanlah ia
Semalam ku lihat dia
Di bibirnya ada kalimah
Yang bergetar saban waktu
Sambil tangan menggenggam lilin
Lilin yang tiada terpadam
Menerangi hidupku kini
Di bibirnya ada kalimah
Yang bergetar saban waktu
Sambil tangan menggenggam lilin
Lilin yang tiada terpadam
Menerangi hidupku kini
No comments:
Post a Comment